MANAJEMEN PERKANDANGAN

MANAJEMEN PERKANDANGAN

Manajemen perkandangan yang baik mendukung produktifitas ayam yang optimal.
Produksi yang baik dan optimal ditentukan oleh banyak hal. Kali ini akan kita bahas tentang perkandangan. Kandang ayam dibagi menjadi kandang close house dan kandang open.

Kandang close house
Kandang close house adalah kandang yang segala sesuatunya sudah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan hidup ayam. Mulai dari sirkulasi udara, suhu, kelembaban, pencahayaan, dll sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan ayam. Produktifitas ayam mestinya lebih baik, karena pemeliharaannya sesuai dengan kebutuhan ayam. Di sisi lain biaya yang dikeluarkan untuk membuat kandang juga lebih besar.
Kandang open
Kandang open adalah kandang dimana semua faktor terpengaruh oleh keadaan di luar kandang. Kondisi iklim sangat berpengaruh pada kondisi di dalam kandang dan ternak yang ada di dalamnya. Jika dibanding dengan kandang close house yang semuanya dibuat ideal, kandang open tentunya memiliki beberapa kelemahan karena kondisinya sangat dipengaruhi keadaan di luar. Tapi bukan berarti tidak bisa dimaksimalkan. Dengan tata kelola yang baik, kandang open pun tetap bisa menghasilkan performance produksi yang optimal.
Agar performance produksi bisa optimal dan menekan biaya operasional,beberapa hal perlu diperhatikan diantaranya:
1. Arah kandang. Kandang yang baik adalah membujur dari timur ke barat. Hal tersebut bertujuan agar ayam tidak terlalu stres di pagi hari dan sore hari oleh sinar matahari yang berlebuhan. Namun panas sinar matahari masih bisa menyinari bagian bawah kandang sehingga kondisinya tidak lembab dan becek.
2. Jarak antar kandang. Apabila terdapat beberapa kandang dalam satu lokasi maka jarak antar kandang idealnya minimal adalah satu kali lebar kandang. Misal kandang lebarnya 6meter, maka jarak antara kandang satu dengan yang lainnya adalah 6 meter juga.
3. Apabila kandang di atas kolam, maka jarak antara permukaan air dengan ayam paling bawah minimal adalah 150cm. Tujuannya adalah kelambaban tidak terlalu tinggi. Jarak yang terlalu pendek/dekat akan mempengaruhi kesehatan ayam, dan ayam akan mudah sakit.
4. Apabila dibawah adalah tanah jaraknya sama yaitu minimal 150cm. Dengan jarak tersebut harapannya adalah ayam lebih sehat karena tidak terlalu dekat dengan kotoran. Amoniak dalam kotoran dapat mengganggu kesehatan ayam terutama pernafasan. Gangguan pernafasan seringkali menjadi pintu awal masuknya penyakit-penyakit lain. Juga akan memudahklan pada saat pembersihan kotoran.
5. Atap kandang bisa menggunakan genteng, asbes, seng, aluminiumfoil,dll. Atap genteng memiliki keunggulan karena akan lebih nyaman dan sejuk di dalam kandang namun biayanya lebih mahal. Atap asbes,seng dan aluminiumfoil tidak terlalu baik dalam meredam panas sinar matahari, jadi sebaiknya jangan terlalu pendek atau terlalu dekat antara ayam dan atapnya. Untuk di daerah dingin tidak terlalu jadi masalah, tapi di daerah yang umum apalagi panas hal tersebut sangat berpengaruh terhadap produktifitas ayam. Ayam yang stres panas tidak bisa menghasilkan produktifitas yang baik. Kadangkala juga sampai menimbulkan kematian. Kalaupun dipaksakan pendek harus dibantu menggunakan blower, akibatnya akan menaikkan biaya operasional/listrik. Atap kandang sebaiknya dibuat monitor atau atap bertingkat untuk memaksimalkan sirkulasi udara dengan lebih baik.
6. Lebar kandang. Untuk kandang open lebar kandang sebaiknya tidak lebih dari 7 meter agar sirkulasi udara baik. Kandang yang terlalu lebar sirkulasi udara tidak maksimal, akibatnya amoniak,debu kotoran dan sisa pernafasan tidak bisa keluar. Kualitas udara yang buruk akan memicu masuknya penyakit. Baik pernafasan maupun pencernaan.
7. Peralatan kandang. Peralatan kandang harus cukup untuk memenuhi kebutuhan ayam. Jumlah pemanas,tempat pakan, tempat minum dll harus sesuai dengan kebutuhan ayam. Pada ayam broiler atau ayam petelur fase starter dan grower kekurangan pemanas, tempat pakan dan tempat minum akan berakibat pertumbuhan durang dan keseragaman (uniformity) rendah.
Pada setiap lokasi kandang pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh iklim (suhu & kelembaban), kontur tanah, arah dan kekuatan angin, debit air (untuk kandang di atas kolam), kandang di tengah sawah atau di kebun dengan pojon rindang dll. Tentunya dengan perbedaan tersebut maka akan memerlukan perlakuan dan manajemen yang berbeda juga. Kadang juga peternak memiliki tanah untuk lokasi kandang yang bentuk atau arahnya tidak ideal, atau di tanah miring di pegunungan, dan juga keterbatasan dana dari peternak tersebut. Harus ada improvisasi agar tetap mendekati dengan standar teknis pemeliharaan. Pada prinsipnya kandang tidak harus langsung bagus, tapi yang paling utama adalah harus memenuihi standar teknis pemeliharaan termasuk apabila ada keterbatasan dalam pendanaan. Bisa dipilih bahn/material dengan harga yang ekonomis. Demikianlah standar teknis secara umum yang harus terpenuhi dalam manajemen perkandangan ayam agar mendapatkan performance produksi yang optimal.
Semoga bermanfaat.
Untuk konsultasi lebih lanjut bisa datang dan bertemu langsung. Namun sebelumnya terlebih dahulua membuat janji bertemu dengan menghubungi nomer customer service BARA PS yang tertera.