SILATURAHMI DAN DISKUSI Peternak ayam petelur Banjarnegara dan sekitarnya

SILATURAHMI DAN DISKUSI Peternak ayam petelur Banjarnegara dan sekitarnya

/>

Tema: Manajemen Ayam Petelur  Modern

Dalam upaya ikut berkontribusi dalam kemajuan peternakan khususnya peternakan ayam petelur di Banjarnegara, pada hari selasa,23 juli 2019 BARA PS bekerjasama dengan PT Cargill Indonesia dan PT Agro Makmur Sentosa mengadakan acara silaturahmi dan diskusi. Kegiatan dilaksanakan di RM Saung Bu  Mansur Banjarnegara. Peserta adalah para peternak ayam petelur/layer di wilayah Banjarnegara dan beberapa dari kebumen dan wonosobo. Tema yang dibahas adalah Manajemen Ayam Petelur Modern.

Rundown acara

13.00-13.30         Registrasi peserta

13.30-13.40         Pembukaan

13.40-14.00         Sambutan dari owner  BARA PS , Bpk Andi Haryono SPt

14.00-14.15         Sambutan dari PT Cargill Indonesia , Bpk Adi Irawan,SPt

14.15-14.45         Presentasi narasumber , drh Fathurahman Arifin

14.45-15.30         Diskusi sesi 1

15.30-16.00         ISHOMA

16.00-16.45         Diskusi sesi 2

16.45-16.55         Pembagian dorprize

16.55-17.00         Penutup dilanjut makan bersama

Diskusi berjalan  lancar, peserta antusias dan aktif berinteraksi tanya jawab sehingga  diskusinya lebih hidup dan tidak monoton. Peserta bisa bertanya baik sesuai materi presentasi maupun di luar materi presentasi. Acara dipandu oleh Bpk Imron Rosadi, SPt

 

 

Beberapa point penting yang utama dari hasil presentasi dan diskusi adalah:

Keberhasilan pemeliharaan tidak hanya dipengaruhi oleh pemeliharaan saat fase produksi. Justru pemeliharaan awal mulai dari sebelum DOC datang,fase brooding,starter,fase grower walaupun hanya kurang lebih 26% waktunya tapi menentukan  74% sisa hidupnya pada fase produksi. Untuk produksi yang baik dan menguntungkan harus dimulai dari standar-standar yang tercapai baik di tiap tahapan umur baik dari DOCnya,fase starter,fase grower sampai dengan fase produksi/layer.

DOC harus sehat,lincah, bw 34-35gram. Brooding dan pakan disiapkan minimal 1 jam sebelum doc datang. Umur 6minggu bobot 450gram dengan panjang shank 6.5cm Umur 11 minggu bobot 900gram dengan panjang shank/kaki (telapak kaki sampai lutut) 9.2cm. umur 20 minggu cengger sudah mulai berwarna pink –merah, lebar jarak antar tulang di bawah kloaka atau orang sering menyebut capit urang sekitar 2jari. Diraba dari atas ke bawah. Umur 24 minggu cengger lebih berkembang,warna merah dan lebar capit urang 3jari. Di umur 28 minggu semua ciri-ciri di umur 20 dan 24 minggu harus sudah Nampak. Apabila di umur 28 minggu belum juga nampak maka kemungkinan besar ayam tersebut tidak akan ber produksi dengan baik, maka lebih baik di culing/dikeluarkan.

Ayam petelur berbeda dengan ayam broiler dimana semakin cepat pertumbuhannya dan semakin gemuk/berat akan semakin baik. Untuk ayam petelur pertumbuhan harus sesuai dengan tahapn umur,terlalu kecil jelek,terlalu besar juga jelek. Selain bobot yang standar,uniformity/keseragaman juga harus baik. Semakin rata bobotnya maka produktifitas ayam semakin baik Frame/rangka dari ayam petelur juga harus terbentuk baik,karena sangat menentukan pada saat berproduksi. Jadi bukan hanya lemak ataupun daging tetapi lebih ke rangka tulang/frame. Jadi penggunaan pakan broiler di ayam petelur tidaklah tepat, karena focus pakan broiler adalah pembentukan lemak dan daging. Sedangkan pada ayam petelur itu justru dihindari. Penumpukan lemak abdomen (lemak perut) justru menghambat perkembangan dan pengeluaran telur. Kejadian ayam sehat yang keesokan harinya mati sering terjadi karena prolapse atau orang jawa sering bilang mejen ataupun dobol. Apalagi dipicu dengan penggunaan vitamin perangsang telur. Hal tersebut akibat dari ketidksiapan tubuh,rangka tubuh namun dipaksakan untuk mengeluarkan telur efek dari vitamin perangsang telur.

Pemilihan atau standarisasi apabila peternak beli pullet adalah, bobot harus sesuai dengan standar (missal umur 13 minggu rataan 1-1,1kg). selain bobot sesuai diperhatikan juga keseragamannya, semakin seragam semakin baik. Kemudian frame/rangka baik kokok,tulamng dada tidak bengkok, tidak ada lemak berlebih. Juga tidak kalah penting adalah riwayat penyakit dan vaksinasi. Pastikan semua vaksin dalam program masuk.

Ada kasus dimana peternak baru atau yang belum mengerti, beli pullet hanya beli dan dikasih pakan dengan harapan otomatis menghasilkan telur. Tanpa memperhatikan factor lain terutama vaksinasi lanjutan. Vaksin ND IB EDS (triple) dimasukkan menjelang ayam mulai bertelur yaitu antara umur 14-17 minggu, karena di saat ayam berproduksi puncak akan rawan penyakit tersebut dengan ciri-ciri telur keluar tanpa cangkang.

Handling vaksin atau cara membawa dan menyimpan vaksin adalah disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius. Disimpan di kulkas bukan di freezer tetapi bias di pintu ataupun di dalam. Lebih aman di sebelah dalam karena minim perubahan suhu. Vaksin live yang biasanya aplikasi lewat air minum atau tetes mata, tetes mulut dan tusuk sayap harus habis dalam waktu 2 jam, dan setelahnya tidak bias dipakai lagi. Untuk daerah atau kandang yang belum tercemar virus/penyakit ILT dan POX sebaiknya tidak dimasukkan vaksin tersebut karena dapat mencemai lingkungan kandang.

Kanibalisme baik dalam bentuk mematuk telurnya sendiri ataupun mematuk ayam yang lain bukanlah penyakit, tetapi sebuah miss manajemen atau kesalahan dalam tatalaksana pemeliharaan. Upaya yang bias dilakukan adlah dengan memperbaiki tatalaksana pemeliharaan mulai dari perkandangannya, jumlah populasi, kualitas pakan dll.

Jarak antar kandang idealnya adalah satu kali lebar kandang. Harapannya adalah sirkulasi udara lebih baik, resiko penularan penyakit lebih rendah dan pencahayaan yg cukup. Arah kandang sebaiknya membujur dari barat ke timur. Namun apabila persyaratan atau kondisi ideal sulit dijalankan karena letak tanah, bentuk tanah dll maka disiasati agar tetap mendukung untuk pemeliharaan ayam yang baik dan sehat.

 

Demikaian rangkuman dan  kesimpulan dari hasil diskusi dan presentasi tentang Manajemen Ayam Petelur Modern. Semoga bermanfaat untuk kita semua, dapat diimplementasikan sebaik-baiknya untuk mencapai produksi yang lebih baik lagi dan keuntungan serta kesejahteraan para peternak semuanya.

terimakasih

Bara PS

Lebih Dari Sekedar Menjual

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *